Ada Cincin Kawin, Ada Cincin Cerai Juga
Cincin
telah disepakati secara sosial adalah simbol pengikat perkawinan.
Lumrahnya, melingkar di jari manis dengan sebutan cincin kawin. Tapi,
pernahkah Anda mendengar cincin cerai?
Filosofinya
sama dengan cincin kawin. Produsen cincin cerai sengaja menciptakannya
sebagai simbol perpisahan sebuah hubungan cinta.
Adalah
perusahaan perhiasan asal New York, Spritzer and Furman, yang
menciptakannya. Terbuat dari emas 18 karat berhias empat butir berlian.
Harganya US$ 3.200 atau sekitar Rp27 juta, seperti dikutip Time.
Memperkuat
simbol perpisahan, desain cincin ini sengaja menempatkan bentuk hati
yang terbelah dua. Celah di antara belahan itu tersemat berlian yang
terangkai membangun segitiga pipih.
Kemunculan
cincin itu menuai kontroversi di sejumlah kalangan. Ada yang menyebut
cincin itu sebagai pengekalan luka. Sebab, memakai cincin itu justru
akan membuat mereka yang mengalami perceraian sulit melupakan mantan
pasangannya. Ada pula yang menyebut cincin itu murahan.
Pesta perceraian
Kemunculan
cincin cerai itu beriringan dengan pesta perceraian yang menjadi tren
di sejumlah negara, seperti Jepang dan Selandia Baru.
Lee
Amor, Direktur Whirl Productions, yang kerap membantu pelaksanaan pesta
perceraian mengatakan pesta perceraian semakin populer di Selandia
Baru. Setelah North Island, tren pesta penghilang sedih akibat
perceraian ini mulai menjalar ke kawasan North Island.
Sementara
di Jepang, pesta yang populer disebut 'Goshugi' marak digelar para
pasangan yang berniat cerai. Dalam balutan busana formal, mereka
melakukan upacara penghancuran cincin pernikahan disaksikan seorang
pemimpin pesta perceraian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar